Hari Bapak Pramuka Indonesia

Hari Bapak Pramuka Indonesia

Selamat Hari Bapak Pramuka Indoensia
Sri Sulran Hamengku Bowono IX



Sri Sultan Hamengku Bowono IX - Lahir di Yogyakarta dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngasem, Hamengkubuwana IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwana VIII dan permaisuri Kangjeng Raden Ayu Adipati Anom Hamengkunegara. Di umur 4 tahun Hamengkubuwana IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di Europeesche Lagere School di Yogyakarta. Pada tahun 1925 ia melanjutkan pendidikannya ke Hoogere Burgerschool di Semarang, dan Hoogere Burgerschool te Bandoeng - HBS Bandung. Pada tahun 1930-an dia berkuliah di Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda ("Sultan Henkie").


Hamengkubuwana IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar "Ngarsa Dalem Sampéyan Dalem Ingkang Sinuwun Kangjeng Sultan Hamengkubuwana Sénapati ing Ngalaga Abdurrahman Sayidin Panatagama Kalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Sanga ing Ngayogyakarta Hadiningrat". Ia merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat "Istimewa".[1] Sebelum dinobatkan, Sultan yang berusia 28 tahun bernegosiasi secara alot selama 4 bulan dengan diplomat senior Belanda Dr. Lucien Adam mengenai otonomi Yogyakarta. Pada masa Jepang, Sultan melarang pengiriman romusa dengan mengadakan proyek lokal saluran irigasi Selokan Mataram. Sultan bersama Paku Alam IX adalah penguasa lokal pertama yang menggabungkan diri ke Republik Indonesia. Sultan pulalah yang mengundang Presiden untuk memimpin dari Yogyakarta setelah Jakarta dikuasai Belanda dalam Agresi Militer Belanda I. Sultan Hamengkubuwana IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta terlama antara 1940-1988.


Dalam sejarah kepramukaan, Sultan Hemenkubuwana IX memiliki peran besar yang dimana beliau adalah Wakil Ketua Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) Pramuka yang dipimpin oleh Presiden Sukarno. Sultan Hemengkubuwana IX juga terpilih menjadi Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Pertama sejak tahun 1961 dan terpilih kembali sampai 4 tahun kemudian yaitu pada tahun 1974. Sebelum dikenal dengan nama Pramuka, gerakan ini disebut kepanduan dan sudah hadir di Indonesia pada awal abad ke-20.


Nama Pramuka sendiri di cetuskan oleh Sultan Hemengkubuwana IX karena, terinspirasi dari kata Poromuko yang artinya Pasukan Terdepan Dalam Perang. Namun, Istilah Pramuka sendiri kemudian di rubah menjadi Praja Muda Karana yang berarti Jiwa Muda Yang Suka Berkarya.


Pada tahun 1960, Level kepanduan Sultan Hemengkubuwana IX sudah mencapai Pandu Agung atau Pemimpin Kepanduan, sehingga ia ditunjuk sebagai Wakil Ketua Majelis Pimpinan Nasional (Mapinas) bersama Brigjen TNI Dr. A. Aziz Saleh dan yang menjabat sebagai ketua Mapinas pada masa itu adalah Presiden Soekarno.

Pada tahun 1973, Sultan Hemengkubuwana IX menerima penghargaan tertinggi dari World Organization of the Scout Movement atau Organisas Kepanduan Internasional, yakni Bronze Wolf Award. Hingga akhirnya nama Pramuka Indonesia sudah terkenal hingga ke kanca Internasional berkat sumbangsih Sultan Hemengkubuwana IX.

Pada tahun 1988 Sultan Hemengkubuwana IX dinobatkan sebagai Bapak Pramuka yang digelar di Dili Timor-Timur.



Berkomentarlah dengan baik dan sopan. Wujud kita adalah Bangsa yang luhur